NAMA :
KIKY
KELAS :
4EA17
NPM :
14211002
TUGAS
KE- : 1 / ETIKA BISNIS #
ABSTRAK
Kata Kunci : Etika
bisnis, pelaku bisnis, pelanggaran, faktor, cara mengatasi
Etika
bisnis merupakan suatu cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat yang terlibat didalamnya. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Penulisan
ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaku bisnis disekitar kita menerapkan
etika bisnis, apakah ada pelanggaran etika dalam menjalankan bsnisnya, bentuk-bentuk
pelanggaran dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkannya serta bagaimana cara
mengatasinya. Dalam melakukan penulisan ini penulis menggunakan metode studi
kepustakaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
(12
hal)
PENDAHULUAN
Latarbelakang
Etika
bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat.
Etika
Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku
karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika
Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
Etika
bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur
oleh ketentuan hukum.
Etika
bisnis adalah pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan
bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan
karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu
berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan
suatu bidang perilaku manusia yang penting.
Pentingnya
etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik di lingkup makro
maupun di ingkup mikro. Perspektif makro adalah pertumbuhan suatu negara
tergantung pada market system yang berperan lebihefektif dan efisien daripada
command system dalam mengalokasikan barang dan jasa. Perspektif mikro adalah
dalam lingkup ini perilaku etik identik dengan kepercayaan atau trust kepada
orang yang mau diajak kerjasamanya.
Rumusan
Masalah
1. Apakah pelaku bisnis yang ada disekitar kita
menggunakan etika didalam menjalankan bisnisnya?
2. Bagaimanakah bentuk pelanggarannya?
3. Apakah fak
tor penyebabnya?
4. Bagaimana cara mengatasinya?
Batasan
masalah
Batasan masalah
penulisan ini adalah hanya terbatas membahas etika dalam bisnis.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah pelaku bisnis yang ada
disekitar kita menggunakan etika didalam menjalankan bisnisnya?
2. Untuk mengetahui bentuk pelanggaran dalam
etika bisnis.
3. Untuk mengetehaui apakah factor penyebabnya
.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara
mengatasinya.
LANDASAN TEORI
Pengertian
Etika
Istilah
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata 'etika' yaitu ethossedangkan
bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak,
perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti
dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang
oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara
etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang
biasa dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
K.
Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik,
karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan
susunannya menjadi seperti berikut :
1.
nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Misalnya, jika orang berbicara tentang etika
orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang
dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai
sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan
maupun pada taraf sosial.
2.
kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh
: Kode Etik Jurnalistik
3
.ilmu tentang yang baik atau buruk.
Pengertian
Bisnis
Berikut
ini ada beberapa pengertian bisnis menurut para ahli :
Allan
afuah (2004)
Bisnis
adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana
menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industri
T.
chwee (1990)
Bisnis
merupaka suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan masyarakat.
Grifin
dan ebert
Bisnis
adalah suatu organisasi yang mennyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan.
Steinford
Bisnis
adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat.
Musselman
dan jackson (1992)
Bisnis
adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang perniagaan dan industry yag menyediakan barang atau jasa ontuk
mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
Boone
dan kurtz (2002;8)
Bisnis
adalah semua aktivitas aktivitas yang bertujuan memcari laba dan perusahyaan
yag meghasilkan barag serta jasa yang dibutuhkan oleh sebuah sistem ekonomi.
Hughes
dan kapoor dalam alma (1889;21)
Bisnis
adalah suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan
menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Pengertian
Etika Bisnis
Secara
sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya
ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum
yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan
di masyarakat.
Etika
bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita
temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von
der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal
(1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika
bisnis, yaitu :
Utilitarian
Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena
itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual
Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
Justice
Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
Prinsip-prinsip
Etika Bisnis
1.
Prinsip otonomi
Prinsip
otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan
bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya.
Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan
misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan
dan komunitasnya.
2.
Prinsip kejujuran
Kejujuran
merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan.
Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal
perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan,
maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.
3.
Prinsip tidak berniat jahat
Prinsip
ini ada hubungan erat dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran
yang ketat akan mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
4.
Prinsip keadilan
Perusahaan
harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis.
Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang
sama kepada konsumen, dan lain-lain.
5.
Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya
menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat
jahat dan prinsip keadilan.
METODE PENULISAN
Pada
penulisan ini, informasi yang didapatkan oleh penulis bersumber dari internet
yang berkaitan dengan etika bisnis agar rumusan dan tujuan penulisan ini dapat
terjawab. Data dalam penulisan ini mengunakan data sekunder. Dimana pengertian
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain.
PEMBAHASAN
Pelanggaran
etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya banyak perusahaan yang menghalalkan segala
cara. Praktek curang ini bukan saja merugikan masyarakat, tapi perusahaan itu
sendiri sebenarnya.
Perilaku
etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan
hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu
sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik
bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain
bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral.
Banyak
hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan oleh
para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Praktek bisnis yang
terjadi selama ini dinilai masih cenderung mengabaikan etika, rasa keadilan dan
kerapkali diwarnai praktek-praktek tidak terpuji atau moral hazard.
Pelaku
dalam Etika Bisnis
Bisnis
melibatkan hubungan ekonomi dengan banyak kelompok orang atau organisasi yang
dikenal sebagai stakeholders (pelanggan, tenaga kerja, stockholders, suppliers,
pesaing, pemerintah dan komunitas). Oleh karena itu, para pebisnis harus
mempertimbangkan semua bagian dari stakeholders dan bukan hanya stockholdernya
saja. Pelanggan, penyalur, pesaing, tenaga kerja dan bahkan pemegang saham
adalah pihak yang sangat sering berperan untuk keberhasilan dalam berbisnis.
Bentuk
pelanggaran etika bisnis
Produk
minuman berenergi yang sebagian produknya diduga mengandung nikotin lebih dari
batas yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Minuman. Kita juga masih
ingat, obat anti-nyamuk “H” yang dilarang beredar karena mengandung bahan
berbahaya.
Pada
kasus lain, suatu perusahaan di kawasan di Kalimantan melakukan sayembara untuk
memburu hewan Pongo. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan habitat hewan
tersebut untuk digunakan sebagai lahan perkebunan sawit. Hal ini merupakan
masalah bagi pemerintah dan dunia usaha, dimana suatu usaha dituntut untuk
tetap melestarikan alam berdampingan dengan kegiatan usahanya.
Pelanggaran
juga dilakukan oleh suatu perusahaan di kawasan Jawa Barat. Perusahaan tersebut
membuang limbah kawat dengan cara membakar kawat tersebut tersebut. Hal ini
menyebabkan asap hitam pekat yang membuat orang mengalami sesak napas dan
pusing saat menghirupnya. Perusahaan tersebut disinyalir tidak melakukan
penyaringan udara saat pembakaran berlangsung. Hal ini dapat mempengaruhi
kesehatan masyarakat sekitar yang berdekatan dengan lokasi pabrik tersebut.
Faktor-faktor
yang menyebabkan pelanggaran etika bisnis
Pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi oleh berbagai hal. Salah satu hal
tersebut adalah untuk mencapai keuntungan yang sebanyak-banyaknya, tanpa
memikirkan dampak buruk yang terjadi selanjutnya.
Faktor lain yang
membuat pebisnis melakukan pelanggaran antara lain :
1. Banyaknya kompetitor baru dengan produk mereka
yang lebih menarik
2. Ingin menambah pangsa pasar
3. Ingin menguasai pasar.
Selain ketiga faktor
tersebut, masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Gwynn Nettler
dalam bukunya Lying, Cheating and Stealing memberikan kesimpulan tentang
sebab-sebab seseorang berbuat curang, yaitu :
1. Orang yang sering mengalami kegagalan
cenderung sering melakukan kecurangan.
2. Orang yang tidak disukai atau tidak
menyukai dirinya sendiri cenderung menjadi pendusta.
3. Orang yang hanya menuruti kata hatinya,
bingung dan tidak dapat menangguhkan keinginan memuaskan hatinya, cenderung
berbuat curang.
4. Orang yang memiliki hati nurani
(mempunyai rasa takut, prihatin dan rasa tersiksa) akan lebih mempunyai rasa
melawan terhadap godaan untuk berbuat curang.
5. Orang yang cerdas (intelligent) cenderung
menjadi lebih jujur dari pada orang yang dungu (ignorant).
6. Orang yang berkedudukan menengah atau
tinggi cenderung menjadi lebih jujur.
7. Kesempatan yang mudah untuk berbuat
curang atau mencuri, akan mendorong orang melakukannya.
8. Masing-masing individu mempunyai
kebutuhan yang berbeda dan karena itu menempati tingkat yang berbeda, sehingga
mudah tergerak untuk berbohong, berlaku curang atau menjadi pencuri.
9. Kehendak berbohong, main curang dan
mencuri akan meningkat apabila orang mendapat tekanan yang besar untuk mencapai
tujuan yang dirasakannya sangat penting.
10. Perjuangan untuk menyelamatkan nyawa
mendorong untuk berlaku tidak jujur
Cara
Mengatasi Pelanggaran Etika Bisnis
Berikut
beberapa cara untuk mengatasi pelanggaran etika bisnis :
1.
Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi. Oleh
karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi
pelajaran kepada yang bersangkutan. Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok
etika bisnis. Pertama, etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai
prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan
etis. Dengan kata lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau
para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara baik dan etis.
2.
Menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan
masyarakatluas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan
kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktik bisnis siapapun
juga. Pada tingkat ini, etika bisnis berfungsi menggugah masyarakat bertindak
menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak
dan kepentingan masyarakat tersebut.
3.
Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis
lebih bersifat makro atau lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup
makro semacam ini, etika bisnis bicara soal monopoli, oligopoli, kolusi, dan
praktik semacamnya yang akan sangat mempengaruhi, tidak saja sehat tidaknya
suatu ekonomi, melainkan juga baik tidaknya praktik bisnis dalam sebuah negara.
4.
Diberikan penyuluhan oleh pemerintah kepada para pengusaha.
5.
Sosialisasi kepada para konsumen tentang bahaya produk (khususnya
makanan)
6.
Adanya kontrol dari instansi pemerintah
maupun YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dalam
penulisan ini dapat disimpulkan bahwa masih banyak pelanggaran-pelanggaran
etika dalam bisnis seperti tidak adanya kejujuran, ketidak bertanggung jawaban
terhadap dampak bisnis. Banyak faktor-faktor yang mendorong terjadinya
pelanggaran etika seperti munculnya
kompetitor yang lebih menarik. Cara mengatasi pelanggarannya dari
beberapa kasus tersebut adalah dengan mempertanggungjawabkan segala sesuatu
dampak dari produk/perusahaan. Sanksi hukuman perlu dipertegas agar memberikan
efek jera
Saran
Dalam
penulisan ini penulis memberikan saran yaitu dalam bisnis harus memutuskan apa
yang benar dan yang salah. Seorang pebisnis harus memiliki tanggung jawab yang
besar kepada pelanggan, karyawan, investor, dan masyarakat secara. Dan
pemerintah harus membentuk badan pengawas untuk mengawasi dan memberikan
hukuman kepada perusahaan yang melakukan pelanggaran dalam etika bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah dan Imam
Hardjanto, Pengantas Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005).
A.Sonny Keraf. 1998.
Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta : Kanisius
http://radensanopaputra.blogspot.com/2013/10/etika-bisnis.html
http://rhinii.wordpress.com/2013/10/12/etika-profesi-dan-etika-profesi/
http://rizkiafandi.blogspot.com/2013/10/etika-dalam-bisnis-tugas-1.html
http://lailasoftskill.blogspot.com/2013/10/2-etika-dalam-bisnis.html
http://jurnalmasbro.wordpress.com/2013/10/05/perilaku-etika-dalam-bisnis-jurnal-mas-bro/