KELAS SOSIAL DAN KELOMPOK STATUS
Perbedaan antara Kelas Sosial dengan Status Sosial
Berdasarkan pengertiaannya :
Kelas Sosial adalah stratifikasi sosial
menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu
meliputi juga sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan
seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian
individu.
Status
Sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam
masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang
tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan
dengan orang yang status sosialnya rendah.
Kepemilikan
Kepemilikan status sosial di masyarakat sangat di harapkan
bagi sebagian besar masyarakat untuk bisa menaikan tingkat kelas sosial yang
ada. Tidak dipungkiri bahwa status sosial sangatlah diperlukan individu untuk
dapat bergaul di masyarakat luas tanpa merasa rendah kelas sosialnya.
Dinamika Kelas Sosial
Berbagai bentuk kelompok sosial menjadi bukti betapa urgent
manusia berkelompok untuk saling memenuhi kebutuhan hidup. Ada macam – macam
latar belkang manusia membentuk kelompok sosialnya. Latar belakang ini juga
menentukan bentuk kelompok sosial serta pola dinamika didalamnya.
Dinamika yang sehat dalam kehidupan bermasyarakat khususnya
di dalam kelompok sosial, tergantung bagaimana nilai dan norma sosial serta
kontrol sosial di dalam kelompok mampu dipertahankan dan dikendalikan. Setiap
kelompok sosial pasti memiliki nilai dan norma yang berlaku. Karena adanya
nilai dan norma tersebut maka dibutuhkan kontrol terhadap pelaksanaannya.
Sosial Mobility dan Konsekuensinya terhadap Market
Mobilitas sosial adalah suatu gerakan dalam struktur sosial
yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Pengaruh
Mobilitas sosial terhadap market: Mobilitas Sosial sendiri memiliki arti yaitu
perbedaan status sosial. Perbedaan status sosial antara seseorang dapat
mempengaruhi prilaku seseorang dalam membeli. Apabila mobilitas sosial
seseorang lebih tinggi maka secara
otomatis orang tersebut akan mempunyai prilaku pembelian yang lebih konsumtif,
dan begitu sebaliknya jika seseorang berada pada tingkat mobilitas sosial yang
rendah, maka orang tersebut tingkat konsumsinya akan mengalami penurunan.
Klasifikasi Geodemografi dan Manfaatnya Bagi Pemasar
Geodemografi merupakan sebuah kombinasi karakteristik
demografis dan gaya hidup konsumen dalam cluster geografis seperti kode pos
area dan lingkungan rumah. Mengetahui bahwa konsumen yang mempunyai profil
demografis dan psikografis yang serupa cenderung mengelompokkan diri dalam
jarak geografis yang dekat, akan memberi komunikator pemasaran terutama para
pembuat surat langsung sebuah cara yang amat efektif dan efisien umtuk mencapai
konsumen yang paling dapat menerima pesan iklan. Perusahaan riset pemasaran
telah mengembangkan sistem klasifikasi atau clusterring yang mengidentifikasi
segmen-segmen geodemografis yang berbeda.
Pemasaran untuk Pangsa Kelas Sosial
Kelas sosial kerap diterapkan pada masalah penentuan pangsa
pasar, proses mendefinisikan kelompok pelanggan yang homogeny dan membuat
tawaran uang kuat secara khusus untuk mereka. Prosedur untuk pemangsaan pasar
mencakupi langkah-langkah berikut :
(a) Identifikasi pemakaian kelas sosial dari produk.
(b) Perbandingan variable kelas sosial untuk pemagsaan
dangan variable lain (pendapatan, siklus
hidup, dsb)
(c) Deskripsi karakteristik kelas sosial yang diidentifikasi
di dalam target pasar.
(d) Perkembangan program pemasaran unuk memaksimumkan
keefektifan bauran pemasaran yang didasarkan pada konsistensi dengan sifat
kelas sosial.
Pangsa pasar kelas sosial dideskripsikan dengan dua jenis
variable:
(a) Informasi profil umum
(b) Informasi spesifikasi produk
Analisis pangsa pasar berdasarkan profil sosial ekonomi
memungkinkan seseorang pemasar
mengembangkan program pemasaran yang komprehensif agar cocok degan
karakteristik sosial ekonomi dari target pasar. Ini akan mencakup sifat produk,
strategi media, strategi kreatif, saluran distribusi, dn penetapan harga.
Proses Pencarian
Proses pencarian, Perbedaan kelas sosial membedakan pula
pola informasi tentang suatu produk yang didapat oleh masing-masing individu,
kelas bawah yang berada didaerah lebih terpencil akan susah mendapatkan
informasi tentang suatu barang yang beredar dipasaran sedangkan orang kelas
menengah keatas lebih mudah mendapatkan informasi tersebut.
Bahasa Sosial
Pola bahasa individual berkorelasi erat dengan kelas sosial mereka.
Didalam seperangkat exsperimen, kelas sosial responden lebih dahulu diukur
sebelum mereka diminta untuk membuat rekaman, fabel, selama 40 detik.
Pentingnya bahasa dapat dimengerti melalui analisis teks
yang digunakan didalam iklan. Mobil mahal seperti Mercedes dan Cadillac
menggunakan kata-kata yang lebih panjang,eufemisme yang lebih sedikit dan lebih
banyak bahasa abstrak.Iklan mobil kelas bawah dan menengah berbicara banyak
tentang sifat fisik,menekankan gambar ketimbang kata dan lebih memungkinkan
menggunakan bahasa slang atau bahasa jalanan.
Proses Pembelian
Dalam proses pembelian, konsumen akan melalui sebuah proses,
yaitu :
1. Menganalisa keinginan dan kebutuhan
2. Menilai beberapa sumber
3. Menetapkan tujuan pembelian
4. Mengidentifikasi alternative pembelian
5. Mengambil keputusan untuk membeli
6. Perilaku sesudah pembelian
Berikut adalah tahapan-tahapan pembelian sebagai berikut :
Tahap pertama adalah Kesadaran akan
kebutuhan suatu dan ketersediaannya. Seorang konsumen harus tahu bahwa
ada kebutuhan atau ada kesempatan yang dapat dilakukan bila dia membeli barang
tertentu dan barang tertentu tersebut tersedia di pasar.
Tahap kedua, seorang Konsumen akan
mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan dibelinya.
Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, harganya,
penjualannya, dan juga jaminan dari perusahaan.
Tahap ketiga, maka seorang Konsumen akan
merasa suka dan butuh terhadap produk itu secara umum.
Tahap keempat adalah preferensi.
“Kenapa saya harus membeli produk merk A, bukan merk B. Kenapa saya harus
membeli tipe yang seharga ini bukan seharga itu.” Ini adalah preferensi.
Konsumen akan mencocokkan produknya disesuaikan dengan kesukaannya, seleranya,
budgetnya dan lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah mulai mengerucutkan pada
apa yang lebih disukai dibandingkan yang lain.
Tahap kelima adalah membuat keyakinan
atau konfirmasi. Setelah konsumen mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan
tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual /
salesman dan memutuskan untuk membeli
Tahapan yang terakhir, keenam, akhirnya
konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah
dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda.
Metode Penelitian Pemasaran Untuk Mengukur Kelas Sosial
Metode penelitian kelas sosial terdiri dari dua jenis,
yaitu:
Metode Teoritis dan Keabsahan. Metode reputasi melibatkan
pengajuan kepada orang-orang untuk menentukan peringkat posisi atau presitse
orang lain. Metode reputasi dikembangkan oleh Lloyd warner, salah satu pelopor
didalam studi kelas sosial di Amerika Serikat. Selanjutnya diperluas Burleigh
Gardner dan rekan-rekannya di Deep South dan di Midwest oleh Hollingshead,
studi-studi ini juga mencakupi sosiasi atau ukuran sosiometrik yang menghitung
jumlah dari sifat kontrak pribadi dari orang didalam hubungan mereka yang
informal. Penelitian toeritis memberikan suatu arus data empiris dan konsep
yang pokok bagi upaya kita yang sekarnag menghubungkan kelas sosial dengan
konsumsi.
Metode Penelitian Pemasaran. Para peneliti pemasaran
mengukur kelas sosial dengan variable bebas untuk menentukan hubungannya dengan
variable terkait dariminat akan pemasaran. Metode objektif memberikan status
berdasarkan responden yang memiliki semacam nilai dari variable yang
distratifikasikan. Variable yang paling sering digunakan adalah pekerjaan,
pendapatan, pendidikan, ukuran dan jenis tempat tinggal, pemilik barang, dan afiliasi organisasi. Metode objektif
dapat dibagi ke dalam metode yang berindeks tunggal dengan mengutamakan
pekerjaan sebagi indikator tunggal terhadap pemilihan kelas sosial dan metode
yuang berindeks ganda dimana dalam memntukan kedudukan sosial seseorang
didasarkan dari berbagai macam variable yang sudah disebut diatas.
Metode subjektif atau pelaporan diri meminta responden untuk
menilai diri sendiri berdasarkan kelas sosial. Metode seperti ini, walaupun
digunakan sekali-sekali, memiliki nilai terbatas bagi para nalis konsumen
karena dua alasan:
~Responden cenderung menilai terlalu tinggi kedudukan
sosialnya sendiri
~Responden menjauhi istilah konotatid dari kelas atas dan
bawah dan selanjutnya membesar-besarkan ukuran kelas menengah
Sumber :
http://israyuda.wordpress.com/2013/07/20/dinamika-kelompok-sosial/
http://yunhiepratiwi896.blogspot.com/2009/12/klasifikasi-geodemografi-dan-manfaatnya.html
http://chiaisadora.wordpress.com/2011/11/02/bahasa-sebagai-alat-integrasi-dan-adaptasi-sosial/
http://adebagussaputra.wordpress.com/2013/01/05/pengaruh-kelas-sosial-dan-status/
http://babymonkey-khayratul.blogspot.com/2013/11/proses-pembelian.html
http://alfathoriq.blogspot.com/2012/10/perilaku-konsumen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar